Panduan Usaha Budidaya Tanaman Tomat

Bagi masyarakat kita, tanaman tomat sudah tidak asing lagi. Apalagi bagi ibu-ibu, yang sudah kerap menjumpai jenis tanaman ini ketika memasak. Hampir semua masakan dari sup dapat dicampur dengan tomat.

Selain untuk campuran masakan, tomat juga nikmat untuk langsung dimakan. Rasa jenis sayuran ini memang segar, manis dan agak kemasam-masaman.

Rasa masam dari tomat ini ternyata merupakan kandungan vitamin C. Selain vitamin C, tomat juga mengandung vitamin A, kalori, zat besi, kalium dan lain-lain. Maka dari itu, kandungan yang terdapat dalam buah tomat, cocok bagi orang yang ingin langsing. Karena kandungan tersebut tidak membuat gemuk.

Baca juga: Usaha budidaya tanaman sayur cepat panen

Tanaman Tomat ini terdapat beberapa tipe:

  • Tomat biasa
Jenis tomat ini buahnya bulat pipih, bentuknya tidak teratur. Jenis tanaman ini cocok ditanam di dataran rendah
  • Tomat Apel
Jenis tomat ini berbentuk bulat, kuat, sedikit keras menyerupai buah apel. Jenis tomat ini, biasanya di tanam di daerah pegunungan.
  • Tomat kentang
Buahnya berbentuk bulat, padat, besar. Menyerupai buah apel hanya saja agak kecil sedikit. Daunya lebar-lebar.
  • Tomat keriting
Buahnya berbentuk agak lonjong keras seperti apokat. Tomat ini berkulit tebal dan kuat untuk diangkut jarak jauh. Daunya rimbun keriting.

tanaman tomat
tanaman tomat

Langkah-langkah untuk budidaya tanaman tomat ialah:
  • Penyemaian
Dalam hal penyemaian tentu saja hal pertama yang harus diperhatikan ialah bibit. Bibit yang baik ialah bibit yang murni. Artinya bibit tidak tercampur benda lain seperti, pasir atau biji lain.

Yang juga harus diperhatikan ialah bibit harus bebas dari hama penyakit. Maka dari itu, pilihlah bibit yang sudah diberi obat. Atau hal paling mudah ialah beli bibit yang sudah  berbentuk kemasan di toko bibit.

Untuk penyemaian ini ada dua cara:
  • Penyemaian tekhnik bedengan
  • Penyemaian dengan polybag
Untuk yang menggunakan polybag, tentu saja biayanya lebih mahal. Karena tentu saja membutuhkan polybag banyak. Akan tetapi, tingkat keberhasilanya tinggi. Karena nantinya, tingkat kesetresan tanaman saat pemindahan itu rendah.

Bila ingin menggunakan tekhnik penyemaian bedengan, usahakan di buat larikan. Jarak antar larikan kurang lebih 5-7 cm. Dan kedalaman 1-2 cm. Ini untuk memudahkan saat pemindahan.

Untuk tanah yang ingin digunakan dalam penyemaian, usahakan tanah dibuat gembur dan bisa dicampur dengan pupuk kompos atau kandang. Setelah benar-benar gembur, biarkan tanah bedengan tadi selama 4-5 hari.

Usahakan juga, tanah bedengan itu terjaga. Sinar matahari cukup, dan juga tidak rusak ketika terkena hujan.

  • Pengolahan tanah
Sebelum benih yang telah disemai di pindahkan, kita perlu mempersiapkan tanah lahan terlebih dahulu. Hal yang harus diketahui pula, tanaman tomat ini tidak suka dengan kontur tanah becek dan mengandung banyak air. Jika area tanah anda ternyata mengandung banyak air, maka sebaiknya urungkan dulu niat menanam sayuran ini.

Tanah yang ingin dipakai sebagai lahan penanaman tonat dicangkul dalam-dalam. Mengingat akar tomat yang bisa mampu menembus masuk ke dalam tanah. Dalam pengolaham tanah, tidak cukup hanya membalik tanah saja, karena hanya akan membalik kandungan humusnya saja.

Lebih baik, tanah dibuat gembur dan dicampur dengan kompos atau pupuk kandang. Sehingga pupuk dapat masuk dan merata ke dalam tanah. Sekaligus dapat memperbaiki lapisan tanah tandus dibawahnya. Dan bisa mencukupi kebutuhan pangan tomat nantinya.

Yang perlu diingat ialah gunakan pupuk kandang yang benar-benar sudah masak. Atau memang sudah lama mengering. Karena untuk mencegah timbulnya penyakit pada akar. Kandungan pupuk kandang terlalu banyak juga dapat mengeringkan akar. Maka sebaiknya sesuaikan kebutuhan pupuk kandang dengan luas area permukaan tanah. Kebutuhannya ialah 10 - 20 kg untuk tiap meter persegi.

Tanah yang sudah diolah tadi, kemudian dibuat bedeng-bedeng. Hal ini bertujuan untuk memudahkan perawatan, serta memudahkan penuntasan air afgar air tidak tergenang.
  • Pemindahan
Setelah bibit berumur 4-6 minggu sejak persemaian, maka bibit dapat dipindahkan. Tiga hari sebelum pemindahan, sebaiknya juga sudah di persiapkan lubang-lubang untuk bibit.

Jarak antar lubang ialah 50 - 60 cm atau 70 - 80 cm. Penanaman juga harus dilakukan setelah pencabutan. Saat mencabut juga harus di usahakan agar akar tidak putus. Untuk mengantisipasi akar kering, bedengan juga sebaiknya diairi.

Untuk merangsang pertumbuhan tanaman, juga perlu diberikan larutan pupuk urea, yang disiramkan di sekeliling tanaman. Juga diperlukan pengairan untuk menambah kekuatan tanaman. Bila perlu, sesudah tanam juga di beri pelepah daun pisang untuk menghindari tenik marahari yang membuat layu tanaman juga emberikan efek tanaman bersentuhan dengan tanah.
  • Pemeliharaan
Setelah bibit di tanam, maka tanaman juga perlu dicek lagi, apakah ada yang layu atau mati. Kalau ada yang mati, sebaiknya segera dicabut dan di ganti bibit yang baru.

Setelah berumur 2 minggu di kebun, tanaman juga perlu di beri pupul lagi. Pupuk juga sebaiknya di berikan di sekeliling tanaman saja, jaraknya +/- 10 cm dari batang. Juga perlu di beri siraman air. Saat penyiraman juga perlu di perhatikan agar air tidak menyentuh daun dan batang, berikan di sekelilingnya saja.

Kegiatan seperti itu di lakukan berulang setiap 2-3 minggu sekali. Setelah 3 minggu, tiap tanaman juga harus diberi ajir atau lanjaran. Hal ini diperlukan untuk penyanggaan agar tanaman tidak roboh. Maka, karena sebagai penyangga, ajir harus kuat. Dan tinggi ajir ialah +/- 125 cm.

 Yang tak kalah penting juga harus dilakukan pemangakasan pada tunas-tunas muda. Usahakam batang yang tumbuh ialah batang utama saja. Hal ini berguna agar buah bisa menjadi besar dan tidak lambat masaknya.
  • Penanggulangan hama dan penyakit
Jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tomat ialah:
  1. Ulat buah, ulat ini menyerang tomat yang masih muda. Sehingga kalau tua, tomat bisa berlubang. Ulat ini bisa di berantas dengan Diazinon 60 EC 0,2% dan sejenisnya.
  2. Keong racun dan ulat tanah, biasanya tanaman yang muda menjadi sasaranya. Hama ini mematahkan tanaman dan penyerangan biasanya mulai pukul 5 sore. Untuk menanggulangi hama ini, semprot dengan insekstisida Dursban 20 EC 10 cc per liter air
  3. Nematoda, cacing ini menyebabkan akar tomat berbintil-bintil. Ini biasanya hanya terjadi paa tanah yang terlalu asam (pH 4 - 5)
  4. Penyakit daun, daun yang diserang penyakit ini akan menjadi berbintil-bintil dan bernoda hitam seperti cacar. Untuk menangulangi bisa di beri bubur Bordeaux 1 - 3%
  • Pemanenan
Tomat bisa di panen ketika ia sudah berumur 90 - 100 hari sesudah persemaian. Agar tidak busuk ketika sampai dipasar, petik buah ketika masih berwarna hijau tapi sudah tua benar. Atau bisa di perkirakan 8 - 10 hari sebelum merah.

Buah kemudian di bersihkan dan disortir. Buah yang cacat dan kyrang bagus disisihkan. Karena itu mempengaruhi nilai jual. Jaga agar buah tidak rusak saat pengangkutan. Untuk pengemasan bisa menggunakan keranjang yang di beri sekam atau menggunakan peti.

Bila ingin menyimpan lebih lama, buah bis disimpan di lemari pendingin dengan suhu 5 - 10 derajat celcius. Buah akan bertahan selama 1 - 2 minggu. Dan untuk buah yang masih hijau, maka bis tahan selama 1 bulan.

Demikian, dan semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Usaha Budidaya Tanaman Tomat"

Post a Comment