Faktor Penting yang Harus diperhatikan Sebelum Bercocok Tanam

Selain di tanam di lahan, misal kebun atau sawah ladang, tanaman biasanya juga sering di tanam di dalam pot. Penanaman di dalam pot keuntungannya ialah tidak memerlukan lahan yang luas. Akan tetapi kita juga harus memperhatikan faktor penting yang harus di persiapkan sebelum bercocok tanam.

Faktor penting yang harus di persiapkan sebelum bercocok tanam meliputi: persiapan benih, pemilihan pot (wadah) atau lahan, media tanam, pemilihan pupuk, dan persiapan alat pendukung.

Untuk penanaman di dalam pot sebaiknya di lakukan secara organik. Hal ini bertujuan agar tidak merusak lingkungan hidup. Selain itu, penanaman sistim organik juga bertujuan untuk menjaga kesehatan, dan juga meningkatkan kelestarian.

Lagi pula, penanaman secara organik, umumnya hasilnya juga lebih enak dan tampak segar di bandingkan penanaman anorganik. Untuk manfaat ke depanya, penanaman dengan sistim organik ini juga dapat mengurangi pemanasan global, karena dalam proses budidayanya tidak menggunakan pestisida kimia.

  • Pemilihan Benih
Pemilihan benih yang berkualitas merupakan hal yang sangat menentukan dalam budidaya tanaman. Baik itu buah ataupun sayuran. Produktivitas tanaman tergantung dari benih yang di pilih.

Ciri-ciri benih yang baik adalah berasal dari tanaman tua, produktivitasnya tinggi minimal menghasilkan 80% buah, bebas dari hama dan penyakit, serta tidak tercemar bahan yang mengganggu kesehatan manusia.

Bila ingin lebih praktis, umumnya orang membeli benih di pasaran. Hal yang wajib ialah melihat label kemasan benih terlebih dahulu. Tanggal kadaluarsa, presentase tumbuh, dan kemurnian benih.

Beli benih sesuai kebutuhan. Apabila benih dalam satu kemasan melebihi kebutuhan, maka simpan sisa benih dalam tempat yang tidak terkena cahaya matahari langsung dan juga bukan tempat yang lembab. Dengan demikian, benih dapat di gunakan untuk penanaman yang berikutnya.
  • Memilih Wadah Tanam
Wadah atau tempat yang di gunakan untuk bercocok tanam bisa berupa lahan sawah, ladang kebun, atau bisa dari pot dan juga polybag. Untuk jenis wadah pot tentu memiliki ragam dan material yang berbeda-beda.


Keuntungan bertanam sayuran di pot:
  1. Dapat di usahakan dalam skala kecil atau rumah tangga.
  2. Mudah dalam peliharaan, karena setiap tanaman mempunyai wadah tersendiri.
  3. Kemungkinan penyakit menular melalui akar sangat kecil sekali
  4. Menghemat pemakaian pupuk, karena pupuk tidak terbuang percuma.
  5. Lebih mudah bila akan menanam beberapa jenis tanaman
  6. Lahan yang di gunakan lebih sedikit karena bisa di letakkan dengan sistim vertikultur.
  7. Mudah di pindahkan sesuai dengan kebutuhan cahaya serta keindahan.


Bila kita ingin menanam di dalam pot, maka perhatikan juga pemilihan jenis potnya. Berdasarkan jenis pot, ada pot yang bersifat poros dan tidak poros. Contoh pot yang bersifat poros ialah pot tanah liat. Dan jenis pot yang bersifat tidak poros, ialah pot yang terbuat dari plastik, logam dan gelas. Untuk pot yang terbuat dari kayu, itu bersifat semiporos. 

Yang paling banyak di gunakan ialah pot plastik. Karena ringan, bersih, mudah di peroleh dan harganya relatif murah. Namun, jenis pot yang bagus untuk pertumbuhan tanaman, sebenarnya pot dari tanah liat atau semen, karena pot jenus ini lebuh banyak menyerap air. Sehingga tanaman tidak kekurangan air.

Dalam memilih pot, sebaiknya kita juga memperhatikan lubang drainase. Pot yang di pilih, sebaiknya memiliki 4 - 5 lubang dibagian bawahnya. Agar tanaman dapat memperoleh drainase yang baik. Pot tanpa drainase kurang baik untuk penanaman, meskipun dekorasinya bagus.

Disamping itu, kita juga harus memperhatikan ukuran pot. Pilih pot yang sesuai dengan tanaman. Kita juga harus menyesuaikan tinggi pot dengan akar tanaman. Misal kita menanam sayuran yang akarnya dangkal seperti selada, lobak, dan bayam sebaiknya menggunakan pot dengan kedalaman 20 cm dan berdiameter 15 cm. 

Untuk sayuran yang akarnya lebih dalam, seperti terung dan cabai rawit, usahakan menggunakan pit yang berdiameter lebih lebar dan lebih dalam. Hal ini bertujuan agar tanaman bisa tumbuh optimal. Dan juga, bila pot sesuai dengan tanaman, tanaman akan enak di pandang dan tidak terkesan boros tempat.
  • Pemilihan Media Tanam
Media tanam, untuk pot ini juga banyak di jual di toko sarana pertanian. Sebelum di gunakan, sebaiknya media tanam ini di sangrai terlebih dahulu, atau masukkan oven dalam suhu 100° C. Media tanam ini bisa berupa tanah, pasir atau arang sekam.

Tanah yang ingun di gunakan sebaiknya terbebas dari penyakit. Serta mengandung unsur-unsur mineral, unsur hara, dan bahan organik. Tanah yang baik ialah tanah yang berada di bagian paling atas. Kira-kira 20 cm dari permukaan tanah.

Secara fisik, tanah tersebut harus gembur, pH sesuai kebutuhan tanaman, dan kandungan bahan organiknya tinggi. Cara meningkatkan pH tanah dapat dilakukan dengan menambahkan kapur dolomit.

Arang sekam juga bisa menjadi media tanam. Arang sekam yaitu berasal dari sekam padi yang telah di bakar dengam pembakaram tidak sempurna. Cara pembuatanya ada dua, yaitu di sangrai dan di bakar. 

Cara pertama yaitu dengan meletakkan sekam di atas seng. Lalu di sangrai dan diaduk. Cara ke dua dengan memasukkan sekam ke dalam tong, lalu kemudian dibakar. Jika asap sekam berkurang, maka bisa di tambah sedikit demi sedikit.

Setelah tong penuh, maka tong kemudian di tutup karung basah. Atasnya di beri penutup hingga rapat dan biarkan dingin. Setelah dingin, aram sekam di pisahkan dari abunya dan disaring.

Media tanam yang ke-3 ialah pasir. Penggunaan pasir dalam media tanam ini bertujuan mencegah media yang terlalu basah dan air yang menggenang. Pasir yang di gunakan untuk media tanam ialah pasir yang halus. Sebelum di gunakan, sebaiknya pasir di ayak terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan kerikil lalu kemudian di sangrai untuk mematikan hama dan penyakit.
  • Pemilihan Pupuk
Pemilihan pupuk juga sangat berpengaruh pada budidaya tanaman. Pupuk yang di gunakan sebaiknya pupuk organik. Karena seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, pupuk organik ini lebih sehat karena tidak mengandung bahan kimia.

Beberapa pupuk organik ini juga bisa kita jumpai di beberapa toko. Jenis pupuk organik yang beredar biasanya ialah pupuk kompos, pupuk kandang dan pestisida hayati.

Kompos ialah bahan organik yang telah mengalami proses pembusukan dan pelapukan karena adanya bakteri pembusuk. Pemberian pupuk kompos ini, bertujuan untuk upaya memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah sehingga produksi tanaman menjadi lebih tinggi.

Bahan organik ini berasal dari kotoran hewan, atau bagian tumbuhan seperti daun, rumput, jerami, dan ranting. Kompos ini banyak di jual di toko pertanian. Kompos ini terdiri dari dua macam. Kompos alami yaitu kompos yang di buat dengan tanpa menambahkan mikroba biar terurai sendiri. Dan kompos fermentasi yaitu kompos yang di beri mikroba untuk membantu proses pembusukan.

Kemudian kita juga bisa menggunakan pupuk kandang. Pupuk kandang ini juga di jual di toko pertanian. Pupuk kandang ialah pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak yang sudah melalui proses fermentasi, baik itu berasal dari jenis mamalia maupun unggas. 

Yang ketiga kita juga bisa menggunakan biopestisida. Pestisida jenis ini terdiri dari dua macam, yaitu pestisida hayati dan nabati. Pestisida ini berasal dari senyawa atau metabolit sekunder serta memiliki racun terhadap hama dan penyakit tertentu. Penggunaan pestisida ini di maksudkan untuk mengendalikan hama pada tanaman. Beberapa pestisida hayati yang sering digunakan ialah Bio-Pf, Bio-GL, Gliocompost, dan Prima BAPF. Pestisida ini berbentuk cair dan berasal dari tanaman, jadi bebas dari bahan kimia.
  • Mempersiapkan Alat Pendukung
Alat pendukung untuk bercocok tanam juga harus di persiapkan tetlebih dahulu. Peralatan ini di gunakan untuk mengolah media tanam, proses pembibitan, proses penanaman, maupun perawatan. Beberapa peralatan yang di butuhkan adalah garpu, sekop kecil, cangkul, ayakan media, ajir, bambu, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan. Hal ini di maksudkan agar lancar dalam bercocok tanam dan tidak mengalami hambatan dalam bekerja bila semua peralatan sudah siap.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Faktor Penting yang Harus diperhatikan Sebelum Bercocok Tanam"

Post a Comment