Cara Budidaya Anggur Agar Cepat Berbuah
Anggur dahulunya berasal dari Laut Hitam kemudian menyebar ke Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa selanjutnya ke Asia termasuk Indonesia. Sentra Anggur di daerah Indonesia ialah daerah Jawa Timur seperti Probolinggo, kemudian Sulawesi khususunya daerah Palu, dan juga di Bali. Banyak daribkita yang mencoba budidaya tanaman angur ini. Akan tetapi banyak juga yang tidak berbuah bahkan malah tidak hidup. Lalu sebenarnya bagaimana cara budidaya anggur agar cepat berbuah?
Sebelum kita budidaya anggur maka sebaiknya kita juga harus tahu dulu syarat hidup tanaman anggur. Tanaman anggur ini merupakan tanaman tropis bertipe iklim kering dan bersifat tahunan. Artinya, setiap tahun berbuah sekali. Tanamannya kecil, langsing dan bersifat merambat.
Di Eropa, tanaman anggur berbunga sekali setahun setelah mengalami musim dingin. Di Indonesia, tanaman anggur dapat berbunga 2-3 kali setahun. Dengan syarat melakukan pemangkasan cabang dan perompesan daun. Namun, sebaiknya anggur dibungakan pada saat musim kemarau, karena jika musim penghujan, buah sering mengalami pengrusakan.
Tanaman anggur ini, lebih senang hidup di dataran rendah. Dengan ketinggian antara 0-300 m dpl. Tipe iklimnya kering (musim panas dan kelembapan udara rendah). Musim panas yang panjang dapat meningkatkan mutu buah anggur, terutama aromanya. Lama musim kemarau yang dikehendaki tanaman anggur berkisar antara 4-8 bulan. Besarnya curah hujan, antara 1.000-2.000 mm per tahun.
Baca juga: Cara budidaya semangka yang baik dan benar
Tanaman tidak menyukai cuaca berkabut karena dapat merusak cendawan daun. Tanah berpasir, baik sekali untuk pertumbuhan tanaman, asalkan pengairan cukup tersedia. Derajat keasaman tanah yang diinginkan tanaman anggur ialah pH 6-7. Tanah yang mengandung kapur 50%-70% sangat baik untuk tanaman anggur. Disamping itu juga, tanaman anggur juga menyukai tempat terbuka.
Sebelum kita budidaya anggur maka sebaiknya kita juga harus tahu dulu syarat hidup tanaman anggur. Tanaman anggur ini merupakan tanaman tropis bertipe iklim kering dan bersifat tahunan. Artinya, setiap tahun berbuah sekali. Tanamannya kecil, langsing dan bersifat merambat.
Tanaman Anggur |
Di Eropa, tanaman anggur berbunga sekali setahun setelah mengalami musim dingin. Di Indonesia, tanaman anggur dapat berbunga 2-3 kali setahun. Dengan syarat melakukan pemangkasan cabang dan perompesan daun. Namun, sebaiknya anggur dibungakan pada saat musim kemarau, karena jika musim penghujan, buah sering mengalami pengrusakan.
Tanaman anggur ini, lebih senang hidup di dataran rendah. Dengan ketinggian antara 0-300 m dpl. Tipe iklimnya kering (musim panas dan kelembapan udara rendah). Musim panas yang panjang dapat meningkatkan mutu buah anggur, terutama aromanya. Lama musim kemarau yang dikehendaki tanaman anggur berkisar antara 4-8 bulan. Besarnya curah hujan, antara 1.000-2.000 mm per tahun.
Baca juga: Cara budidaya semangka yang baik dan benar
Tanaman tidak menyukai cuaca berkabut karena dapat merusak cendawan daun. Tanah berpasir, baik sekali untuk pertumbuhan tanaman, asalkan pengairan cukup tersedia. Derajat keasaman tanah yang diinginkan tanaman anggur ialah pH 6-7. Tanah yang mengandung kapur 50%-70% sangat baik untuk tanaman anggur. Disamping itu juga, tanaman anggur juga menyukai tempat terbuka.
Cara budidaya tanaman anggur
Pembibitan anggur, biasanya dilakukan dengan cara stek batang. Bibit okulasi, biasanya dilakukan untuk daerah yang sedang terkena penyakit bengkak akar. Bahan stek, biasanya diperoleh dari hasil pangkasan cabang, yang terdiri dari 2 atau 3 ruas dan diperoleh dari tanaman induk. Panjang stek yang digunakan sekitar 25-30 cm. Kemudian, dasar stek dipangkas miring sekitar 3 cm.
Bibit anggur hasil stek via indonesiabertanam.com |
Setelah stek didapat, maka masukkan stek ke dalam polybag atau pot yang sudah diberi media tanah. Media tanah berupa tanah, pasir, dan kompos dengam perbandingan (1:1:1). Atau sebaiknya bila ada yaitu pasir bersih yang lembap.
Setelah stek ditanam, maka kita tinggal memelihara bibit dengan cara melakukan penyiraman setiap sore dan pagi hari. Alangkah baiknya berikan juga hormon organik. Bibit yang siap ditanam adalah bibit yang sudah tumbuh akar dan 2 daun lebar.
Lokasi penanaman dipilih yang cocok, baik di halaman pekarangan maupun di lokasi khusus. Lokasi penanaman diolah tanahnya dengan cara di gemburkan dan juga dibersihkan dari gulma serta alang-alang.
Buatkan juga lubang tanam 60 cm x 60 cm x 60 cm. Jarak tanam antar baris adalah 5 m. Sedangkan jarak tanaman dalam barisan ialah 3 m. Bila anggur ditanam di pekarangan maka jarak tanamnya cukup 3m x 3m.
Tanaman dirambatkan di atas para-para atau bentuk pagar (kniffin). Yang umum digunakan ialah perambatan dengan sistem para-para. Akan tetapi, pada agribisnis yang menggunakan mobil dalam pemeliharaanya, lebih tepat menggunakan sistem pagar.
Tinggi para-para yang digunakan ialah 2,5-3 m. Bila para-para yang digunakan terlalu tendah, maka yang terjadi ialah tempatnya menjadi lembap. Namun, bila terlalu tinggi, akan sulit dalam melakukan perawatan.
Selain sudah tumbuh akar dan daun yang lebar, bibit yang digunakan sebaiknya juga sudah berumur 5-6 bulan dan tingginya juga sudah mencapai 70 cm. Paa sistem pagar, digunakan tiang besi atau kayu hidup, dan bentangan kawat untuk perambatan tanaman (3-4 bentangan dengan jarak 75-100 cm).
Pada tiap lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 20-40 kg. Pada tanah berat, tiap lubang tanam perlu diberi pasir satu blek agar lebih porus dan aerasinya baik.
Setelah stek ditanam, maka kita tinggal memelihara bibit dengan cara melakukan penyiraman setiap sore dan pagi hari. Alangkah baiknya berikan juga hormon organik. Bibit yang siap ditanam adalah bibit yang sudah tumbuh akar dan 2 daun lebar.
Lokasi penanaman dipilih yang cocok, baik di halaman pekarangan maupun di lokasi khusus. Lokasi penanaman diolah tanahnya dengan cara di gemburkan dan juga dibersihkan dari gulma serta alang-alang.
Buatkan juga lubang tanam 60 cm x 60 cm x 60 cm. Jarak tanam antar baris adalah 5 m. Sedangkan jarak tanaman dalam barisan ialah 3 m. Bila anggur ditanam di pekarangan maka jarak tanamnya cukup 3m x 3m.
Tanaman dirambatkan di atas para-para atau bentuk pagar (kniffin). Yang umum digunakan ialah perambatan dengan sistem para-para. Akan tetapi, pada agribisnis yang menggunakan mobil dalam pemeliharaanya, lebih tepat menggunakan sistem pagar.
Tinggi para-para yang digunakan ialah 2,5-3 m. Bila para-para yang digunakan terlalu tendah, maka yang terjadi ialah tempatnya menjadi lembap. Namun, bila terlalu tinggi, akan sulit dalam melakukan perawatan.
Selain sudah tumbuh akar dan daun yang lebar, bibit yang digunakan sebaiknya juga sudah berumur 5-6 bulan dan tingginya juga sudah mencapai 70 cm. Paa sistem pagar, digunakan tiang besi atau kayu hidup, dan bentangan kawat untuk perambatan tanaman (3-4 bentangan dengan jarak 75-100 cm).
Pada tiap lubang tanam diberi pupuk kandang sebanyak 20-40 kg. Pada tanah berat, tiap lubang tanam perlu diberi pasir satu blek agar lebih porus dan aerasinya baik.
Pembentukan batang kuat
Pada tahun pertama, tanaman anggur dipotong setinggi para-para. Tunas yang tumbuh baru, usahakan (maksimal tiga tunas) dirambatkan ke kanan dan ke kiri seperti sirip ikan, kemudian yang tengah ditarik lurus.
Setelah tunas baru tumbuh (maksimal tiga tunas) pada ujung cabang primer mencapai panjang 1 m arau lebih, maka tunas baru tersebut dipotong lagi seperti pada pemangkasan sebelumnya.
Setelah tumbuh tunas baru (maksimal tiga tunas) pada ujung cabang sekunder mencapai panjang 1 m atau lebih maka lakukan pemangkasan seperti sebelumnya. Cabang tersier merupakan cabang buah yang permanen.
Pemangkasan selanjutnya dilakukan pada cabang tersier yang akan dibuahkan . Setiap kali pemangkasan akan diikuti munculnya bunga.
Cara membungakan anggur yaitu dengam memangkas cabang tersier pada ukuran tertentu. Setiap pemangkasan, maka sisakan 6-10 ruas. Pembentuka batang yang menyerupai sirip ikan dapat diselesaikan selama 1-2 tahun. Cabang yang siap dipotong ialah cabang yang mengeluarkan air bila dipotong pendek. Pemangkasan cabang, sebaiknya diikuti dengan perompesan daun-daun tua.
Pupuk yang digunakan untuk tanaman anggur ialah pupuk NPK yang diberikan dua minggu sebelum pemangkasan cabang buah dan setelah pembentukan buah kecil. Dosisnya sekitar 150-200 kg urea, 200-300 kg TSP (260-400 kg SP -36), dan 200-300 kg KCl per hektar per tahun. Tiap kali tunas cabang tersier dipangkas dan diberi air secukupnya maka tanaman akan berbunga.
Bila ingin menghemat, kita juga bisa menggunakan pupuk organik cair buatan sendiri.
Bila ingin menghemat, kita juga bisa menggunakan pupuk organik cair buatan sendiri.
Penanggulangan hama dan penyakit
Hama yang menyerang tanaman anggur pada umumnya ialah kutu bengkak akar. Hama ini dapat diatasi dengan furadan 3 G. Kutu atau tungau merah dan hama gurem juga sering menyerang tanaman anggur, akibatnya daun berkeriput dan melengkung ke bawah. Pada musim kemarau, hama tersebut akan menyerang dengan sangat hebat, maka berikan insektisida Diazinon 0,2%.
Penyakit cendawan embun tepung pada musim-musim kemarau juga sering menyerang dengan hebat. Hal ini ditandai dengan tunas muda, daun muda,ujung cabang tanaman semua tertutup tepung putih. Maka, solusinya ialah berika hembusan tepung belerang atau semprotan fungisida Benlate 0,2
Pemanenan
Buah anggur tergolong buah yang tidak dapat diperam. Maka buah anggur hanya dapat dipanen setelah buah matang di pohon. Biasanya berkisar antara 110-120 hari setelah bunga mekar.
Bila buah anggur dipanen sebelum matang di pohon, maka buah akan berasa masam dan pahit. Hasil buah anggur ini biasanya mencapai 5-60 kg per pohon setiap tahun. Tergantung pada varietas, lokasi penanaman, dan umur tanaman. Untuk menghindari serangan binatang, umumnya buah dibungkus dengan kertas semen.
Thanks ya mas.
ReplyDeleteSangat membantu👍