Panduan Budidaya Tanaman Sambiloto

Sambiloto adalah tumbuhan berkhasiat obat berupa terna tegak yang tingginya dapat mencapai 90 cm. Tanaman sambiloto ini diduga berasal dari Asia tropika. Penyebarannya dari India meluas ke selatan hingga di Siam, ke timur hingga semenanjung Malaya, kemudian ditemukan Jawa. Nama lain sambiloto diantaranya yaitu:sambilata (Melayu); ampadu tanah (Sumatera Barat); sambiloto, ki pait, sambiroto, bidara, andiloto (Jawa Tengah); ki oray (Sunda); pepaitan (Madura), sedangkan nama asingnya Chuan xin lien (Cina).

Daun dan percabangan Sambiloto mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari bagian akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0-metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter. Zat aktif andrografolid pada sambiloto terbukti berkhasiat sebagai pelindungi sel hati dari zat toksik atau racun.

Dengan banyaknya kandungan tersebut, sambiloto memiliki berbagai manfaat kesehatan. Adapun manfaat sambiloto diantaranya yaitu dapat membantu jerawat, asam urat, tifoid, disentri basiler, radang paru-paru, diare radang saluran pernapasan, influenza, sakit kepala, TB paru, batuk rejan atau batuk 100 hari, hipertensi atau darah tinggi, radang amandel atau radang faringitis dan lain sebagainya.

Cara Menanam Budidaya Tanaman Sambiloto
Syarat Tumbuh Sambiloto
Tanaman sambiloto dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Sambiloto dapat tumbuh baik pada derah dengan curah hujan sekitar 2000-3000 mm/tahun dan suhu udara 25-32 derajat Celcius. Kelembaban yang dibutuhkan tanaman sambiloto ini termasuk sedang, yaitu sekitar 70-90% dengan penyinaran agak lama. Jenis tanah yang baik untuk menanam tanaman sambiloto yaitu latosol dan andosol.

Persiapan Bibit Sambiloto
Perbanyakan bibit sambiloto dapat dilakukan melalui biji maupun setek. Jika melakukan penanaman melalui biji, biji direndam terlebih dahulu selama 24 jam lalu keringkan dan semaikan. Setelah seminggu semai, biji akan berkecambah. Setelah bibit memiliki 5 helai daun, bibit dapat dipindahkan ke polybag kecil yang berisi media tanam berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang. Setelah berumur 21 hari, bibit dapat dipindahkan ke lahan tanam sebenarnya.

Jika melalui stek, caranya ambil 3 ruas tanaman yang telah berumur 1 tahun atau lebih. Bibit stek biasanya dapat dipindah tanamkan setelah berumur 15 hari.

Pada saat penyemaian, lakukan penyiraman sebanyak dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari dan ditempatkan di tempat yang memiliki naungan.

Persiapan Lahan Tanam Sambiloto
Bersihkan lahan dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, setelah itu gemburkan tanah dengan cara digarpu dan mencakulinya dengan kedalam sekitar 30 cm. Selanjutnya buatlah bedengan atau guludan yang ukurannya disesuaikan dengan kondisi lahan lalu lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang lalu diamkan selama beberapa hari.

Penanaman Sambiloto
Setelah semua siap, segera lakukan penanaman. Tanam bibit pada bedengan yang telah disiapkan. Jarak tanam yang dapat disarankan yaitu sekitar 40 x 50 cm atau 30 x 40 cm.

Proses Perawatan Tanaman Sambiloto

Proses Pemanenan Buah Sambiloto
Pemanenan buah sambiloto bisa dilakukan ketuka umur tanaman sambiloto sudah mencapai 3 bulan ataupun bisa lebih, Tergantung dari perawatan tanaman yang kita lakukan. Cara memanen buah sambiloto cukup mudah yaitu hanya dengan memangkas bagian batang utama sekitar 10 cm diatas permukaan tanah tanaman. Pemanenan dapat dilakukan berutut - turut selama 2 bulan sekali setiap pemanenan.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Panduan Budidaya Tanaman Sambiloto"

Post a Comment