Untung Berlipat dengan Usaha Budidaya Cabai
Tanaman cabai merupakan komoditas yang tergolong penting dan sangat populer di seluruh dunia, serta digemari oleh berbagai lapisan masyarakat. Seiring bertambahnya jumlah penduduk di indonesia khususnya, berpengaruh besar terhadap meningkatnya permintaan cabai di pasaran.
Baca juga : Cara menanam pepaya agar tumbuh pendek dan berbuah banyak
Oleh karena itu, bagi kebanyakan petani membudidayakan cabai masih menjadi primadona usaha. Karena, nilai ekonomi bertanam cabai sangat menarik. Meskipun resiko besar akibat cuaca buruk seringkali dihadapi, akan tetapi dibalik hal tersebut ada tawaran keuntungan besar yang bisa 3-4 kali lipatnya.
Tanaman cabai dapat hidup di dataran rendah sampai menengah yang memiliki ketinggian antara 0-1.200 m dpl.
Agar pertumbuhan dapat optimal, tanaman cabai membutuhkan intensitas cahaya matahari minimal 10-12 jam untuk fotosintesis, pembentukan bunga dan buah serta pemasakan buah.
Untuk perkembangan benih, suhu paling ideal adalah 25-30 derajat celcius. Adapun untuk pertumbuhanya 24-28 derajat celcius. Jika terlalu rendah, maka akan terhambat pertumbuhanya.
Bertanam cabai khususnya cabai hubrida bisa dilakukan di segala jenis tanah. Akan tetapi, tanaman ini paling cocok hidup di tanah lempung berpasir yang mengandung banyak unsur hara. Tanah liat yang sukar menyerap air atau drainasenya jelek dikhawatirkan bisa muncul serangan cendawan.
Untuk memperbaiki struktur tanah, kita bisa mencampur tanah dengan pupuk kanfang atau pupuk kompos. Derajat keasaman untuk tanaman cabai adalah 6,0-7,0. Jika pH-nya kurang dari itu, maka lakukan pengapuran tanah.
Baca juga : Cara menanam pepaya agar tumbuh pendek dan berbuah banyak
Oleh karena itu, bagi kebanyakan petani membudidayakan cabai masih menjadi primadona usaha. Karena, nilai ekonomi bertanam cabai sangat menarik. Meskipun resiko besar akibat cuaca buruk seringkali dihadapi, akan tetapi dibalik hal tersebut ada tawaran keuntungan besar yang bisa 3-4 kali lipatnya.
Budidaya cabai |
Usaha budidaya cabai
Maka dari itu, jika kita ingin memulai usaha budidaya cabai maka tak ada salahnya kita mengenal dahulu tanaman tersebut.Tanaman cabai dapat hidup di dataran rendah sampai menengah yang memiliki ketinggian antara 0-1.200 m dpl.
Agar pertumbuhan dapat optimal, tanaman cabai membutuhkan intensitas cahaya matahari minimal 10-12 jam untuk fotosintesis, pembentukan bunga dan buah serta pemasakan buah.
Untuk perkembangan benih, suhu paling ideal adalah 25-30 derajat celcius. Adapun untuk pertumbuhanya 24-28 derajat celcius. Jika terlalu rendah, maka akan terhambat pertumbuhanya.
Bertanam cabai khususnya cabai hubrida bisa dilakukan di segala jenis tanah. Akan tetapi, tanaman ini paling cocok hidup di tanah lempung berpasir yang mengandung banyak unsur hara. Tanah liat yang sukar menyerap air atau drainasenya jelek dikhawatirkan bisa muncul serangan cendawan.
Untuk memperbaiki struktur tanah, kita bisa mencampur tanah dengan pupuk kanfang atau pupuk kompos. Derajat keasaman untuk tanaman cabai adalah 6,0-7,0. Jika pH-nya kurang dari itu, maka lakukan pengapuran tanah.
Penyiapan lahan
Lahan tang akan ditanami cabai maka harus dipersiapkan dengan baik. Lahan yamg lama tidak ditanami biasanya akan ditumbuhi semak belukar dan rerumputan (gulma). Semak belukar tersebut biasanya bisa dibersihkan dengan cara disabit atau mesin pertanian.
Selanjutnya setelah semak belukar dibersihkan, maka langkah selanjutnya ialah pengolahan tanah. Tanah bisa dibajak dengan menggunakan traktor atau bisa kita cangkul sendiri. Tanah dicangkul dengan kedalaman sekitar 30-50 cm.
Setelah tanah gembur dan bisa dibalik, maka langkah selanjutnya ialah membuat bedengan. Tinggi bedengan minimal 50 cm dan lebar antara 110-120 cm. Untuk lebar parit ialah 75-100 cm.
Setelah bedengan terbentuk, maka kita berikan pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang ini dilakukan dengan cara menyebarkan secara merata di atas bedengan. Takaranya 2-3 kg per 75 cm panjang bedengan. Setelah penebaran pupuk dilakukan, maka kita harus mencangkulnya lagia agar pupuk tercampur secara merata.
Untuk tanah yang derajat keasamannya masih kurang, maka harus melakukan pengapuran. Untuk mengetahui derajat keasaman tanah maka langkah yang harus dilakukan ialah mengambil tanah kemudian dimasukkan ke dalam gelas. Gelas diberi air. Diamkan hingga tanahnya mengendap. Kemudian air dituang ke gelas lain tanpa menyertakan tanah. Air inilah yang kemudian akan dites menggunakan kertas lakmus atau pH indikator.
Jikalau waktu telah memasuki musim hujan, maka wajib hukumnya budidaya cabai memasang mulsa plastik.
Kegunaan mulsa plastik ini adalah
Untuk tanah yang derajat keasamannya masih kurang, maka harus melakukan pengapuran. Untuk mengetahui derajat keasaman tanah maka langkah yang harus dilakukan ialah mengambil tanah kemudian dimasukkan ke dalam gelas. Gelas diberi air. Diamkan hingga tanahnya mengendap. Kemudian air dituang ke gelas lain tanpa menyertakan tanah. Air inilah yang kemudian akan dites menggunakan kertas lakmus atau pH indikator.
Jikalau waktu telah memasuki musim hujan, maka wajib hukumnya budidaya cabai memasang mulsa plastik.
Kegunaan mulsa plastik ini adalah
- Menekan pertumbuhan rumput liar (gulma)
- Suhu hangat yang diakibatkan tertutup mulsa dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman
- Mencegah erosi tanah bedengan
- Menekan pertumbuhan hama
- Menjaga kestabilan kelembaban tanah
- Mencegah memadatnya tanah
- Mengurangi penguapan air
- Mengefektifkan penyerapan pupuk
- Mencegah kelebihan air
Setelah mulsa plastik terpasang selanjutnya ialah membuat lubang tanam diatas mulsa plastik. Jarak tanam ialah 75x50 cm. Maka kita bisa menandainya dengan spidol diatas mulsa plastik lalu tancapkan kaleng bekas atau benda lain yang berdiameter 10 cm. Maka otomatis akan terbentuk lubang tanam yang siap ditanami.
Sistim tanam cabai mulsa plastik |
Penanaman bibit
Waktu yang baik untuk penanaman bibit ialah pagi atau sore hari. Bibit yang sudah berumur 17-23 hari atau berdaun 2-4 helai artinya sudah siap tanam.
Baca : Membuat bibit cabai berkualitas
Bibit cabai hibrida yang sudah siap tanam disirami air terlebih. Akan lebih baik jika sebelumnya bibit tersebut direndam dalam larutan fungisida untuk mencegah hama dan penyakit.
Cara tanam bibit yang baik ialah mula-mula keluarkan bibit dari polybag dengan cara ditepuk-tepuk pada bagian dasarnya maka bibit akan keluar bersama akarnya.
Kemudian sebagian tanah pada media lubang tanam diangkat seukuran polybag. Kemudian bibit diurug sebatas leher akar tanaman agar tidak menyebabkan kebusukan.
Setelah ditanam maka segeralah lakukan penyiraman agar tanaman cukup kuat. Jika menanam di lahan miring maka lakukan penanaman dari mulai bawah. Hal yang harus diperhatikan ialah jangan sampai daun menyentuh tanah karena akan berpotensi menyebabkan penyakit.
Baca : Membuat bibit cabai berkualitas
Bibit cabai hibrida yang sudah siap tanam disirami air terlebih. Akan lebih baik jika sebelumnya bibit tersebut direndam dalam larutan fungisida untuk mencegah hama dan penyakit.
Cara tanam bibit yang baik ialah mula-mula keluarkan bibit dari polybag dengan cara ditepuk-tepuk pada bagian dasarnya maka bibit akan keluar bersama akarnya.
Kemudian sebagian tanah pada media lubang tanam diangkat seukuran polybag. Kemudian bibit diurug sebatas leher akar tanaman agar tidak menyebabkan kebusukan.
Setelah ditanam maka segeralah lakukan penyiraman agar tanaman cukup kuat. Jika menanam di lahan miring maka lakukan penanaman dari mulai bawah. Hal yang harus diperhatikan ialah jangan sampai daun menyentuh tanah karena akan berpotensi menyebabkan penyakit.
Pemeliharaan tanaman cabai
Setelah bibit di tanam, maka kita harus jeli dalam melakukan perawatan. Hal ini sangatlah penting mengingat tanaman cabai cukup lama untuk berbuah yaitu +/- 4 bulan dari mulai penanaman bibit.
Maka langkah awal yang harus dilakukan dalam perwatan ialah penyiraman. Lakukan penyiraman setiap hari. Jikalau musim hujan, maka lakukan penyiraman 4-7 hari jikalau tidak ada hujan. Namun jika terus menerus hujan hal yang wajib dilakukan ialah menjaga drainase lahan.
Perawatan berikutnya ialah penyulaman. Menyulam ialah mengganti bibit tanaman yang tidak produktif misal layu atau kering. Hal ini dilakukan setelah 7-14 hari dari mulai pemindahan bibit. Namun, jika selama 3 minggu masih juga didapati tanaman yang mati maka tidak perlu diganti karena dikhawatirkan nantinya tanaman tidak seragam.
Setelah tanaman tumbuh subur dan lebat daunya, maka kita juga harus memberi ajir pada tanaman tersebut. Pemberian ajir atau penyangga ini bisa dilakukan diawal tanam atau ketika tanaman sudah tumbuh. Ajir yang perlu dipersiapkan ialah tinggi 125 cm bisa berasal dari bilah bambu atau lainya. Bagian yang dimasukkan dalam tanah ialah 25 cm.
Ketika cabai berumur 2-3 minggu maka kita juga harus melakukan pemupukam susulan. Pupuk ini biasanya berupa pupuk kimia yang terdiri dari NPK. Atau bisa juga berupa pupuk organik yang berguna untuk menyuburkan daun.
Baca juga : Cara membuat pupuk organik sendiri
Baca juga : Cara membuat pupuk organik sendiri
Setelah pemberian pupuk susulan biasanya daerah sekitar tanaman akan tumbuh rumput liar dengan cepat, maka hal yang harus dilakukan ialah pembersihan gulma atau membersihkan rumput liar.
Pemanenan
Waktu pemanenan cabai bisa berbeda-beda tergantung jenis cabainya. Akan tetapi, umumnya cabai akan dipanen ketika berumur 90 hari atau 105 hari.
Pemanenan dilakukan terhadap cabai yang sudah masak atau berwarna merah dan sedikit semburat hijau.
Buah cabai tersebut dikumpulkan ke dalam wadah atau keranjang. Untuk kemudian nantinya di seleksi antara cabai segar dan juga cabai yang terserang hama. Agar nantinya bisa berharga optimal.
0 Response to "Untung Berlipat dengan Usaha Budidaya Cabai"
Post a Comment